Tujuan Pernikahan Kristen



Tujuan Pernikahan Kristen

        Untuk mengetahui tujuan pernikahan, kita perlu melihat Kejadian 1 dan 2. Sebelum ada negara dan sebelum ada gereja, Tuhan sudah menetapkan rumah tangga, Jadi, untuk melihat rencana tujuan rumah tangga harus dilihat dari awal pernikahan rumah tangga itu sendiri. 

    Tujuan pertama yang bisa dilihat adalah supaya saling meolong. Kejadian 2:18 mengatakan bahwa Tuhan menciptakan seorang wanita bagi Adam supaya wanita itu menjadi seorang penolong (partner) bagi Adam. Hal ini sangat menunjukkan bahwa mereka penting untuk saling memperhatikan satu dnegan yang lain, sang istri harus menolong suami, sebaliknya suami juga harus menolong istri. Bukan untuk kepentingan diri sendiri dan kepuasan dirinya sendiri. Sebelum menikah bagi seorang wanita atau seorang laki-laki dapat melakukan kegiatan, kesibukan dan segala cara dengan bebas. Tetapi sesudah menikah mau tidak mau setiap kegiatan harus memperhatikan kepentingan pasangannya. 

       Tujuan kedua dalam perkawinan adalah supaya saling bersekutu. Hawa diciptakan Tuhan di tengah-tengah kesendirian Adam. Persekutuan Adam dan Hawa demikian indah. Kejadian 2:25 menyatakan bahwa mereka keduanya telanjang dan tidak merasa malu. Persekutuan itu dalam pernikahan harusnya mempunyai bobot persekutuan yang dalam. Ketika hubungan antara suami dan istri tidak dalam dan tidak bermutu dengan baik, maka persekutuan itu sendiri akan terganggu. Perbedaan pendapat, karakter, pendidikan dan usi dapat menimbulkan konflik. Konflik yang tidak bisa diatasi atau diselesaikan dengan baik akan menimbulkan hubungan yang tidak baik, hubungan yang tidak baik akan merentakkan persekutuan yang indah. 

    Tujuan ketiga adalah supaya memperoleh anak. Dalam Kejadian 1:28, dituliskan beranak cuculah dan  bertambah banyak. Perlu diingat bahwa memeproleh anak meruakan salah satu tujuan dalam pernikahan. Apabila pernikahan itu semata-mata hanya untuk memperoleh anak atau keturunan, maka suami atau istri hanya dipandang sebagai sebuah pabrik atau mesin yang hanya bergunan apabila menghasilkan sesuatu, kalau tidak menghasilkan sesuatu, akan dibuang atau tidak terpakai lagi. 

    Tujuan keempat dalam pernikahan adalah supaya menjadi pasangan suani istri selama-lamanya. Dalam Kejadian 2:24, ditulis sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya sehingga keduanya menjadi satu daging. MArkus 10:9 berkata apa yang telah dipersatukan oelh Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia, bahkan dalam Maleakhi 2:16, Tuhan membenci perceraian. 

    Tujuan kelima adalah supaya rumah tangga Krsiten menjadi berkat bagi orang lain. Tuhan Yesus memakai istilah supaya kita menjadi garam dan terang dunia supaya orang yang melihat kita memuliakan Bapa di sorga Matius 5:12-16, Paulus mengajak kita supaya kita menjadi puisi Allah Efesus 2:10. Hal ini berarti segela potensi yang ada dalam rumah tangga bisa dipakai untuk kemuliaan Tuhan dan menjadi berkat bagi orang lain. Keluarga Kristen harus melihat kekayaan dan kemewahan itu bukanlah gol yang utama dalam hidup ini.

Posting Komentar

0 Komentar