Pengertian Pernikahan Kristen
Pernikahan Kristen adalah
pernikahan yang didasarkan pada kehendak Allah dan dilakukan sesuai dengan
ketetapanNya dari semula. Pernikahan Kristen tidak hanya dilakukan secara
seremonial ritual, tetapi yang terpenting adalah sebuah kesadaran spiritualnya
terhadap apa yang menjadi tujuan Kristen. Andreas J. Kostenberger dan David W. Jones mencatat bahwa:
According to Jesus, “what God has
joined together, let man not separate” (Matt. 19:6, cf. Mark 10:9). This makes
clear that Jesus did not view marriage as a mere social institution or
convention. Rather, according to Jesus, marriage is a sacred bond between a man
and a woman instituted by and entered into before God. (Menurut Yesus, "apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan
manusia" (Mat. 19:6, lih. Mar 10:9). Ini memperjelas bahwa Yesus tidak
memandang pernikahan sebagai institusi atau konvensi sosial belaka. Sebaliknya,
menurut Yesus, pernikahan adalah ikatan suci antara seorang pria dan seorang
wanita yang ditetapkan oleh dan dibuat di hadapan Allah).
Andreas dan David
melihat bahwa pernikahan Kristen merupakan pernikahan yang dikerjakan oleh
Allah sendiri dalam hidup manusia secara
sakral. Dengan maksud dan tujuan Allah sendiri di dalamnya (Kej. 1 : 27-28).
Pernikahan Kristen adalah
komitmen seumur hidup antara pria dan wanita untuk menjalani hidup bersama
(Kej. 2:24). Mary Esanbor menjelaskan makna mengenai
pernikahan Kristen yang semula telah Allah tetapkan, yaitu: Marriage according to God’s design is between
a man and woman, not between a man and a man or a woman and a woman ... and
everything that He created was good (Perkawinan menurut rencana Tuhan adalan antara seorang pria dan seorang
wanita, bukan antara seorang pria dan seorang pria atau seorang wanita dan
seorang wanita ... dan segala sesuatu yang Dia ciptakan adalah baik). Hal ini
Mary Esanbor melihat bahwa pernikahan suatu rencana Allah antara lawan jenis,
bukan sesama jenis (Kej. 1 : 27 dan Kej. 2 : 18).
[1] Bigman Sirait, Jawaban
Inspiratif (Jakarta: Yayasan Pelayanan Media Antiokhia – YAPAMA, 2011) 137.
[2] Andreas J. Kostenberger dan David W. Jones, God, Marriage and Family: Rebuilding the
Biblical Foundation (Illinois: Crossway, 2010) 149.
[3] Tan Giok Lie & Casthelia Kartika, Pria dan Wanita Menurut Perspektif Alkitab
(Bandung: Visi Anugerah Indonesia, 2012) 61.
[4] Mary Esanbor, What
Is The Purpose of Marriage? (USA: Xlibris Corporation, 2010) 15.
0 Komentar